Senin, 21 November 2016

Jet Lag (Pengar Udara)

traveling di luar negri yang zona waktunya mirip-mirip dengan daerah asal tidak begitu membuat masalah, ritme waktu tidur dan ngantuk cenderung bisa dikendalikan. Perbedaan zona waktu Jakarta dan Korea Selatan yang hanya 2 jam tidak begitu mengganggu jam tidur.
Perbedaan waktu Jakarta dan Seoul (Korea Selatan)
Berbeda dengan waktu saya training di Chicago-USA, perbedan waktu yang mencapai 12 jam sangat membuat masalah, faktanya siang tapi alam bawah sadar saya mengatakan bahwa ini malam dan sebaliknya, bisa dibayangkan:
  1. Training di kelas dari jam 9 pagi s.d jam 4 sore di Chicago, tapi alam bawah sadar (jam biologis) menyatakan saya duduk dikelas dari jam 9 malam s.d jam 4 subuh, saya harus berjuang untuk melek. Kalau kita tidak duduk dikelas (jalan-jalan) ngantuknya lebih bisa dikendalikan.
  2. Waktu malam mau tidur, kita akan merasa bahwa kita sedang tidur siang, jadi setiap 1 atau 2 jam kita akan terbangun, dan harus berjuang lagi untuk memejamkan mata, bukan hal mudah untuk tidur lagi kalau kita merasa sedang tidur siang. Hal yang sama juga dialami seorang teman dari Malaysia, tiap malam cuma bisa tidur 1 atau 2 jam saja. 
Jet lag atau pengar udara adalah kelainan waktu tidur sementara atau merasa lelah dan kebingungan setelah perjalanan panjang dengan melintasi beberapa zona waktu menggunakan pesawat terbang. Akibat dari jet lag, gejala yang umumnya terjadi adalah gangguan pada pola tidur Anda dan membuat Anda merasa selalu mengantuk dan kelelahan.
    waktu adaptasinya bisa lebih dari 1 atau 2 minggu, tapi saya kan trainingya cuman 1 atau 2 minggu, jadi belum bisa adaptasi. Saat saya traveling ke Mannheim - Jerman saya juga merasakan jet lag. Perbedaan waktu antara Jerman - Jakarta (5 jam) membuat saya sudah ngantuk berat jam 8 malam (waktu jerman) atau jam 1 pagi (waktu jakarta).
      Jam 12 malam di Mannheim saya sudah mulai bagun/susah tidur (jam 5 di Jakarta), dan jam 1 malam perut sudah mules....waini...malem2 harus nongkrong....hehehehe......
        Saat itu, berhubung sudah susah tidur, akhirnya jam 3 an saya putuskan bangun saja sambil ngutak atik laptop, sambil menunggu kalau-kalau si ngantuk dateng lagi. btw, kalau waktunya mundur seperti ini cenderung agak nyaman, jam tidurnya bisa lebih awal, habis isya bisa langsung tidur karena dah ngantuk berat.
        Perbedaan Waktu Jakarta dan Berlin (Jerman)

        Tidak ada komentar:

        Posting Komentar